Senin, 16 Mei 2016

Sejarah Fisika


REYMOND DE BROUGLIE (Sifat-Sifat Gelombang Elektron)
Reymond De Brouglie

ABSTRAK
Termotivasi dari pernyataan Compton yang menganggap kuanta (foton), berdasarkan disertasinya atau eksperimennya memiliki sifat dualisme yaitu foton sebagai partikel dan foton sebagai gelombang. berdasarkan pernyataan itu De Brouglie menyatakan pemikirannya, Jika foton memiliki sifat dulisme, maka semua materi di dunia ini memiliki sifat yang sama dengan foton yaitu sebagai partikel dan sebagai gelombang, dan gagasan ini, dibuktikan dengan eksperimen yang dilakukan secara tidak sengaja oleh dua ilmuan di Amerika Serikat C. J. Davisson (1881-1958) dan L.H. Germen (1896-1971) yang berhasil mengukur panjang gelombang elektron, penemuan ini memberikan penguatan yang telah disimpulkan De Brouglie adalah benar, dan sebagai penguat, G.P. Thomson(1892-1975) melakukan ekperimen yang mebuktikan hipotesin De Brouglie bahwa elektron bisa memiliki sifat seperti foton yaitu sebagai partikel dan sebagai gelombang, tetapi tidak bisa dilihat secara terpisah harus dilihat secara bersamaan.

Kata Kunci : Foton, Hipotesis De Brougli

BIOGRAFI DE BROUGLIE
Louis-Victor-Pierre-Raymond, duc de Broglie (banyak dikenal sebagai Louis De Broglie) dilahirkan di Dieppe, Prancis. di Sorbonne, Prancis, ia mempelajari ilmu sejarh sebagai persiapannya menjadi seorang diplomat. Dunia ilmu pengetaahuan sangat beruntung ketika ia memutuskan untuk mengubah ,karirnya menjadi seorang fisikawan teoretis. De Brouglie mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1929 atas prediksinya mengenai sifat alami elektron.
PENDAHULUAN
Berangkat dari Pemisahan kuanta(foton) partikel dan gelombang, dimana pada fisika klasik Partikel di ibaratkan sebagai benda dan Suara sebagai gelombang, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, dimulai dari pendapat Esten E = hv, dari ini comton menganggap kuanta(foton) itu yang dibuktikan berdasarkan eksperimennya memiliki sifat dualisme yaitu sebagai partikel dan sebagai gelombang.
Berdasarkan anggapan Compton derougli menyimpulkan, jika foton memiliki sifat dulisme, maka semua materi di dunia ini memiliki sifat yang sama dengan foton yaitu sebagai partikel dan gelombang.

DASAT TEORI
Pada tahun 1923 A. H. Compton membuktikan melalui eksperimennya bahwa foton memiliki sifat dualisme yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel. Penemuan ini menyebabkan de brouglie berfikir ‘’Kalau foton bersifat gelombang dan partikel, maka partikel dapat bersifat gelombang’’ hipotesis ini dibuktikan kebenarannya oleh C. J Davisson dan  L.H.  Germer pada tahun 1927, keduanya ahli fisika Amerika Serikat. De Brouglie menyatakan bahwa partikel-partikel seperti elektron, proton dan netron mempunyai sifat dualisme, yakni gelombang dan partikel. Ide tersebut dinyatakan sebagai berikut : Suatu Partikel yang bergerak dengan momentum p dikendalikan oleh suatu gelombang yang panjang gelombangnya λ memenuhi hubungan λ =hp.
Gelombang yang mengendalikan gerakan dari partikel-partikel(p=hλ) disebut gelombang De Brouglie. dalam kehidupan sehari-hari postulat De Brouglie tidak banyak perannya karena menyangkut ukuran yang sangat kecil.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Para siswa biasanya akan sulit menerima konsep dualisme sifat cahaya ini. di sekitar kita, kita telah terbiasa untuk menganggap benda seperti bola kasti sebagai partikel, dan sesuat seperti gelombang suara sebagai bentuk gerakan gelombang. setiap pengamatan berskala besar dapat di interpretasikan dengan penjelasan gelombang atau partikel. tetapi dalam dunia foton dan elektron, perbedaan nyata tersebut tidak dapat lagi digambanrkan dengan jelas, namun, ada sebuah fakta yaang lebih membingungkan lagi, yaitu dalam kondisi tertentu, benda yang kita sebut “partikel” memiliki karakteristik sebagai gelombang.
Pada disertasinya tahun 1923, De Borugli menyimpulkan bahwa karena foton memiliki karakteristik gelombang dan partikel, mungkin semua bentuk bahan memiliki kedua sifat tersebut. dalil ini dalah gagasan revolusioner tanpa adanya bukti eksperimental. menurut de brouglie, elektron seperti halnya cahaya, memiliki dua sifat alami tersebut.
Dalam bab sebelum-sebelumnya kita dapatkan bahwa momentum foton dapat dinyatakan :

Berdasarkan persamaan ini kita ketahui bahwa panjang gelombang foton dapatditentukan oleh momentumnya             de brouglie menyarankan bahwa momentum partikel bahan p memiliki karakterisktik panjang gelombang yang diberikan oleh persamaan yang sama       oleh karena besarnya momentum partikel yang memiliki massa m dan kelajuan v adalah p = mv. panjang gelombang de brouglie dari partikel tersebut adalah.

Selebihnya dalam analogi foton de brouglie menyimpulkan bahwa partikel akan memenuhi hubungan eistien E = hf, dimana E adalah energi total partikel dan frekuensi partikel adalah.



Dua sifat alami dari bahan adalah nyata dalam dua persamaan tersebut karena setiap persamaan mengandung konsep partikel (mv dan E) dan konsep gelombang (  λ dan f) fakta bahwa hubungan ini terjadi secara eksperimental untuk foton membuat hipotesis de brouglie lebih mudah diterima.

EKSPERIMEN DAVISSON-GERMER
Proposal de brouglie pada tahun 1923, yang menyimpulkan bahwa materi menunjukkan sifat gelombang dan partikel, dianggap sebagai spekulasi murni. jika partikel elektron memiliki sifat gelombang, maka dalam kondisi tertentu elektron akan membuktikan adanya efekdifraksi. tiga tahun kemudian, C.J. Davisson (1881-1958) dan L.H. Germer (1896-1971) berhasil mengukur panjang gelombang elektron. penemuan penting ini memberikan buku eksperimen dari gelombang materi yang telah disimpulkan oleh de brouglie.
Hal yang menarik dari eksperimen ini adalah eksperimen Davisson-Germer awalnya dilakukan bukan untuk membuktikan hipotesis de brouglie. faktanya penemuan mereka dilakukan secara tidak sengaja. eksperimen ini melibatkan penyebaran elektron  berenergi rendah ( sekitar 54 eV) dari suatu sasaran nikel dalam sebuah ruang hampa udara. selama suatu eksperimen , permukaan nikelnya telah teroksidasi karena terjadi kebocoran yang tidak disengaja dalam sistem ruang hampa udaranya. sebab permukaan tersebut dipanaskan dalam sebuah aliran hidrogen untuk menghilangkan lapisan oksidanya, elektron yang disebarkan ternyata menunjukkan intensitas masksimal dan minimal pada sudut spesifik. para peneliti ini akhirnya menyadari bahwa nikel telah membentuk daerah kristalin luas selama proses pemasan  dan atom dalam daerah ini akan perperilaku sebagi kisi difraksi unuk gelombang bahn elektron.
Beberapa waktu kemudian davisson dan germer melakukan pengukuran difraksi pada elektron yang disebarkan oleh sasaran yang berbentuk kristal tunggal. hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa sifat gelombang dari elektron adalah benar, dan membuktikan hubungan de brouglie p=h/λ

Rangkaian percobaan Davisson-Germer
Pada gambar tesebut terlihat bahwa  elektron  yang terlepas dari filamen karena adanya beda potensial, menumbuk suatu target yang terbuat dari logam nikel. Namun logam nikel tersebut harus dipanaskan sebelumnya pada temperature tinggi agar logam tersebut tidak teroksidasi udara.  Selain itu dengan adanya pemanasan pada temperature tinggi, menyebabkan kristal-kristal zat padat yang tadinya masih dalam keadaan terpisah secara individu, bergabung membentuk suatu kristal yang besar dan letaknya teratur sehingga membentuk suatu bidang Bragg. Hal -hal tersebut itulah yang dilakukan oleh Davisson dan Germer untuk memperkuat hipotesis Broglie yang menyatakan partikel bisa berprilaku sebagai gelombang
Pada tahun yang sama G.P Thomson (1892-1975) dari skotlandia juga meneliti pola difraksi elektron dengan cara melewatkan elektron melalui lapisan-lapisan emas yang sangat tipis. pola difraksi dalam penyebaran atom hellium. atom hidrogen, dan neutron juga telah diteliti. oleh karena itu, sifat alami universal dari gelombang materi telah dibuktikan melalui berbagai cara.
Memahami sifat alami yang dualistis dari materi dan radiasi secara konseptual tidak mudah karena kedua model tersebut tampaknya saling bertentangan. maslah ini, sebagaimana diterapkan pada cahaya. prinsip saling melengkapi menyatakan bahwa model gelombang dan partikel dari materi atau radiasi bersifat saling melengkapi. kedua model ini tidak dapat digunakan untuk mendeskripsikan materi atau radiasi jika tidak digunakan secara bersamaan. oleh karena manusia biasanya menghasilkan citra konseptual berdasarkan pengalaman sehari-hari (bola kasti, gelombang air, dan lain-lain), maka kita menggunakan deskripsi saling melengkapi untuk menjelaskan data apapun yang berasal dari dunia kuantum.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pembahasan Hipotesis De Brouglie dapat diambil kesimpulan bahwa Elektron bisa memiliki sifat seperti foton sebagai gelombang dan partikel, tetapi tidak bias dilihat secara terpisah, harus dilihat secara bersamaan dan hal ini sesuai dengan eksperimen  yang dilakukan tanpa sengaja oleh C.J. Davisson dan L.H. Germer pada nikel dan C.P. Thomson mencoba pada lempeng emas yang memperkuat hipotesis De Brouglie.

DAFTAR PUSTAKA
Krane,Kenneth S. 1992.  Fisika Modern. Terjemahan oleh Wospakrik H.J Jakarta: Erlangga.

Sears & zemansky's. 2008 : University physics (with modern physics) -12th edition. Hugh D. Young & Roger A. Freedman. New York : Pearson Addison Wesley.

Paul A. Tripler & Gene Mosca.2008. PHYSICS FOR SCIENTISTS AND ENGINEERS – 6th Edition. New York : W.H. Freeman and Company.
Jearl walker, Halliday & Resnick. 2011. FUNDAMENTALS OF PHYSICS -9th edition. cleveland state univ: jhon wilet & son, Inc.
Neil Ashby & Stanley C. Miller. 2007. Principles of modern physics. California: Holden Day, INC.
Randal D.knight. 2008. PHYSICS FOR SCIENTISTS AND ENGINEERS (with modern physics)-2nd edtion. Califotnia : Pearson Addition Wisley.